Buku ini awalnya ditulis sebagai buku kenangan alumni ITB angkatan 1977, yang memasuki usia 30 tahun setelah menjadi mahasiswa di Kampus ITB. Namun rupanya buku ini akhirnya berkembang dan kemudian menjadi buku sejarah dan juga menjadi buku referensi bagi pengembangan karier seorang insinyur.
Sebagai buku sejarah, tulisan-tulisan yang tertuang di dalam buku ini mungkin relatif unik dan jarang ditemukan di buku-buku lain. Hal ini karena Angkatan 1977 adalah sebuah angkatan yang kebetulan tepat terposisikan dalam transisi sejarah Bangsa Indonesia. Mereka memasuki kampus disaat Gerakan Mahasiswa tahun 1978 dimulai. Kemudian sebagian besar dari mereka mencapai puncak karier justru disaat Indonesia memasuki era Reformasi di tahun 1998.
Kisah-kisah pribadi disaat pendudukan kampus ITB dan upaya penumpasan gerakan mahasiswa di tahun 1978 mengawali kisah perjalanan Angkatan 1977. Buku ini kemudian berisikan kisah-kisah perjalanan hidup masing-masing individu sampai terjadinya Krisis moneter dan Era Reformasi di Indonesia. Di dalam buku ini, para pembaca dapat mengikuti peran insinyur-insinyur Indonesia yang berupaya untuk menjaga kesinambungan berbagai industri dalam kondisi pemerintahan yang sedang bergejolak. Sekaligus mereka juga menjadi
obyek dari perubahan-perubahan yang sedang sangat cepat terjadi, disaat transisi dari Era Orde Baru ke Era Reformasi.
Sebagai buku manajemen pribadi, buku ini juga dapat dibaca sebagai salah satu referensi tentang penitian karier seorang insinyur setelah lulus dari kampus. Saat ini terasa sangat jarang sekali buku-buku yang menceritakan dan memberikan masukan kepada para insinyur baru tentang kondisi bekerja di berbagai bidang industri di Indonesia. Mudah-mudahan buku yang sifatnya untuk berbagi pengalaman (”sharing”) ini, bermanfaat bagi para Insinyur muda yang akan memulai karier di berbagai industri.
Selaku editor kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis dari seluruh angkatan 1977 yang telah meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dan menuangkan kisah-kisah hidup masing-masing.